Analisis unsur intrinsik cerpen ‘robohnya surau kami’ unsur intrinsik merupakan unsur yang membentuk penciptaan karya sastra dari dalam. Robohnya Surau Kami Merupakan Judul Kumpulan Cerita Pendek A.a. Novel robohnya surau kami rikavert blogspot com. Ada 10 cerpen di dalamnya. Cerpen ‘robohnya surau kami’ a.a.
Sinopsis “Robohnya Surau Kami” menceritakan kisah Kakek, seorang garin (penjaga surau), yang resah dan marah setelah mendengar cerita Ajo Sidi. Sebagai watak antagonis, Ajo Sidi digambarkan oleh Navis sebagai seorang yang suka “mengikat orang-orang dengan bualannya yang aneh-aneh sepanjang hari.”
Yani oktaviani. monolok. Drama : Robohnya surau kami. karya : AA NAVIS. Kalau beberapa tahun yang lalu tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, tuan akan berhenti dekat pasar , maka kira-kira sekilo meter dari pasar akan sampailah tuan di jalan kampung ku pada simpang kecil ke kanan , simpang yang kelima , membelok ke jalan jempit
Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMA”. Berdasarkan pada konteks penelitian tersebut, rumusan masalah penelitian ini ialah sebagai berikut: bagaimanakah nilai-nilai religius dalam kumpulan cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis dan implikasinya dalam pembelajaran sastra di SMA. II. METODE Cerpen "Rubuhnya Surau Kami" (AA Navis) Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, Tuan akan berhenti di dekat pasar. Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu. Adapun unsur intrinsik Novel Sang Penari karya Ahmad Tohari yang menarik untuk diketahui, yaitu: 1. Tema. Tema dalam novel Sang Penari yaitu membahas tentang kebudayaan ronggeng di desa Dukuh Paruk. 2. Tokoh. Tokoh-tokoh utama yang diceritakan dalam novel yaitu: Srintil. Rasus.

Sinopsis Novel Robohnya Surau Kami. Dalam cerpen “Robohnya Surau Kami”, berdialoglah Tuhan dengan Haji Saleh, seorang warga negara Indonesia yang selama hidupnya hanya beribadah dan beribadah…. “kenapa engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Sedang harta bendamu kau biarkan orang lain yang mengambilnya untuk

Sedangkan dalam cerita pendek “Robohnya Surau Kami” tidaklah seperti itu. Itulah sebabnya cerpen A.A. Navis tidak pernah berhadapan dengan hukum. Dari kutipan cerita pendek yang berjudul “Robohnya Surau Kami” kita dapat mengambil banyak pesan yang sangat penting dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita. Pesan-pesan itu antara lain:
MsW3g.
  • qyf61na3a9.pages.dev/301
  • qyf61na3a9.pages.dev/410
  • qyf61na3a9.pages.dev/22
  • qyf61na3a9.pages.dev/247
  • qyf61na3a9.pages.dev/45
  • qyf61na3a9.pages.dev/287
  • qyf61na3a9.pages.dev/395
  • qyf61na3a9.pages.dev/106
  • sinopsis cerita robohnya surau kami